Kamis, 26 Februari 2009

Dia Baca Ini Gak Ya?

Orang dudul itu - yang sudah nyuruh2 saya beli hape - sekarang dah jadi musuh. I hate you. Kira2 kamu baca ini gak ya? Sepertinya tidak, tapi entahlah. Kamu sudah membenci saya, menyuruh orang untuk memarahi saya. Lalu kamu pura2 tak tahu kalo ada yang marah sama saya. Hmmm... hebatnya bikin sandiwara.

Tentu saja saya tak perlu tanggapi kemarahan orang yang tak jelas. Saat ia tanya2 tentang saya kujawab saja: tanya saja ke X (kamu). Lalu saat ia mulai meneror saya kudekatkan saja hape ke radio. Biar ia bertengkar sama penyanyi ibukota. Kapok lu !!

Kau pura2 tak tau kalo orang suruhanmu sudah menjalankan tugas dengan baik. Dengan gaya sok panik kau bilang kalau hapemu ketinggalan di kantor. Dan kau mau tanyakan ke temanmu yang suka iseng. terus ku bilang: tak usah di tanyakan, hajar saja (terinspirasi artis di infotainment). Weks, kok jadi kriminal nih.

Dulu kamu baik sekali. Pagi2 dah ingetin: sholat subuh belom? Siangnya ingetin: dah makan belom? Malam ingetin lagi: kalo mo bobo jangan lupa berdoa dulu. Ya Tuhan, saya seperti menemukan super hero. Dan spontan ku bilang bahwa kamu adalah malaikat yang dikirim Tuhan buat saya. (Weks, tuti ngegombal).

Tapi setelah telpon maut itu baru kelihatan kalau engkau tak ubahnya bajak laut, kejam dan tak berhati. Kau pasti tak baca tulisan ini. Pertama, kau sudah lupakan saya. Kedua, kau terlalu sibuk untuk baca tulisan2 reseh begini. Jadi suka2 saya nulisnya ya. Tapi kalo inget bahwa kamu kerja melototi pc tiap hari, saya jadi ragu. Bisa saja kau baca tulisan dudul ini. Bodo ah.

Sebagian pesan2 pendekmu masih tersimpan (ada 27, banyak ato dikit tuh). Faktur pengiriman pesananmu juga masih ada. Eits, jadi ga enak nih kok malah saya yang keliatan dudulnya. Udahlah, besok di hapus saja. Yang gak perlu di buang saja biar ga jadi sarang nyamuk, itu pesan tim kesehatan puskesmas.

Saya mo menjemput hidup baru yang lebih sehat dan menyenangkan. Bye...

0 komentar:

Posting Komentar