Sabtu, 31 Januari 2009

Genit

Minggu 25 Januari jam 22.00. Saya tengah menikmati hangatnya air putih di dapur untuk mengusir dingan. Kulit saya memang gampang sekali bentol-bentol kalau kena dingan. Rasanya gatal sekali. Apalagi kalau musim hujan begini, kalau tidak segera diantisipasi bisa-bisa semalam suntuk tangan ini tak bisa berhenti garuk-garuk. "Cling...cling...", terdengar tanda pesan masuk di hape. Saya segera berjingkat naik ke sarang, menengok pesan yang masuk. Hati sudah riang nih kalau-kalau dapat pesan dari teman-teman moeslem. Kalau bos dan promo xl kan gak pernah tuh kirim pesan tengah malam.

"Tik...", bunyi pesannya pendek sekali. "Halah, genit," gerutu saya melihat nama pengirimnya: Sales soft drink. Karena kurang kerjaan sayapun membalas "Ya, salam buat nyonya. Dan pesan cola 1 container". Tak lama ada balasan masuk: "Istriku sudah meninggal 15 Juli lalu". Terus saya tulis: "Ikut berduka cita, sakit apa?" Dia balas: "Meninggal setelah melahirkan anak ke 2." Terus saya jawab: "Mudah2an cepet dapat ganti. Dah cakep, masih muda, ga macam2, pasti banyak yang mau. Amien." Dia balas pendek: "Wah, ngeledek."

Ngantuk, berbalas sms selesai. S nama orang itu. Dia memang ramah, supel dan baik. Tapi satu hal keburukannya: suka ngomongin tabiat orang yang ga bener. Saya sih cukup mengiyakan saja tiap kali ia cerita. Maksud saya iya biarin saja, wong cuma gossip. Apa kamu lihat sendiri? Cape deh ngeladeni kalau dia mulai bergossip. Dan melihat tampilannya saya bisa menebak selera dia. Tapi apa ada cewek cantik dengan cat kuku warna-warni mau ngurus popok dua bocah kecil? Wallohua'lam bisshowwab.

Dulu pernah dia mulai bergossip dan saya pura-pura sibuk. Trus dia beralih topik, "Sholat yahajud kok susah ya?" Hmm, syukurlah kalau orang itu ngerti bahasa isyarat saya. Bukannya sok alim tapi cuma risih kalau berkicau tentang hal-hal yang tak wajar.
READ MORE - Genit

Konferensi Telpon

Tepat satu minggu lalu saya tidur kemaleman. Maklum, lagi luv in online, melek sampai jam 23.00 WIB. Normalnya sih saya tidur jam 20.00 biar paginya fresh. Asal kunang-kunang sudah menyalakan lampu gantian saya yang mematikan lentera sarang. Tapi kalau lagi kumat online meski capek saya tetap kelayapan pergi ke warnet. Rasanya semua capek musnah kalau sudah ketemu sobat-sobat seiman di chan tercinta.

Hari Minggunya, pagi-pagi dah bangun. Nyetrika baju (duuuhh, tumben rajin), trus ngopi. Dah kek tuan besar saja, sarapannya kopi sama kue. Selesai semua, mandi deh. Tapi baru saja kaki melangkah ke kamar mandi tiba-tiba... treng..treng...eh, ada telpon. Semalam memang sudah janjian sama mister kepala channel mo ada konferensi telpon jadi hape sudah saya siagakan di kamar adek yang dekat kamar mandi.

Terbaca di layar "Fathi memanggil." Wow, hebat nih anak Jakarta, pagi-pagi dah bangun. Dia cowok Solo yang sudah jadi warga kota metropolitan, kuliah di Binus.
"Hallo Tuti...," sapanya. Panjang lebar nih ngobrolnya, tapi ga usah di ceritakan ya. Takut salah lagi reportasenya. Katanya sih, ia suka logat saya yang jowo banget. Hehe, ia pasti jadi ingat kota asalnya kalau dengar logat saya.
"Mau gak ikut konferensi?", tanyanya. "Boleh". Beneran ada konferensi to.

Mulailah perbincangan yang ramai dengan banyak teman di hape. Dan saya tetap harus mandi biar ga terlambat ke bengkel. Tak lama kemudian di hape terdengar ada suara, "Siapa tuh yang lagi mandi?". Iks, malunya saya ketika suara jebar-jebur air bisa didengar teman-teman. Ada Nicha, Fathi, Zhayyid ,Ojeur dan mungkin masih ada yang lainnya. Tentu saja saya tak bisa menyembunyikan fakta bahwa sayalah yang sedang mandi. Maafin saya teman-teman, saya takut kehilangan kalian tapi juga tak mau terlambat juga.

Hanya sayang, di tengah jalan saya tak bisa mendengar suara sahabat-sahabat baik itu. Dan tak sempat pamit pula ketika sampai di bengkel saya sudah disambut banyak pekerjaan. Maafin saya ya yang ngabur begitu saja. I luv u semua sahabat di moeslem....
READ MORE - Konferensi Telpon

Minggu, 25 Januari 2009

Tentang Pertama

Pertama. Otak manusia selalu mengingat hal-hal yang pertama lebih mendalam daripada hal-hal yang datang setelahnya. Kakek nenek lebih lebih ingat pada nama cucu pertama dan kasih sayangnya membanjir luar biasa. Bapak ibu selalu ingat dan berharap banyak pada anak sulung. Para pedagang pun menganggap pembeli pertama sebagai penglaris (pembawa hocky). Dan ada pepatah: cinta pertama tak pernah terlupakan. Sesuatu yang pertama menandakan hadirnya hal baru yang sebelumnya tak ada. Itu sebabnya terasa sangat istimewa.

Husnayaein. Di Jatinegara kita kan bertemu... lagu siapa itu hayooo. Anak Jakarte yang masih pintar basa Jawa itu adalah yang pertama ngisi komment di blog ini. Tentu saja saya tak bisa melupakan kebaikannya itu. Ia sudah menyempatkan diri membaca buku mingguan (soalnya catatan ini hanya di tulis tiap minggu kalo libur saja, bukan tiap hari) saya ini dan ngasih komment juga. Pinter, suka nasyid dan tak mudah terpancing emosi. Di moeslem memang pinter-pinter, cuma saya yang lelet. Wah, kesempatan emas buat belajar ma teman-teman nih.

Pratama. Sahabat pertama yang saya temukan di mirc. Dia suka cuap-cuap di radio net, saya suka dengarkan lagu yang menye-menye. Klop deh. Pucuk di cinta ulam tiba. Suaranyapun mikroponis. Berat dan intonasinya teratur. Wuihh, kek MC profesional saja. Tapi awas peringatan buat para pemilik suara bagus nih: suara merayu, tampang menipu, hehehe. Just kidding, jangan marah yaaa..wekekekeke

Maha Suci Allah yang telah menciptakan hamba-Nya dengan aneka warna sehingga kita bisa mengenal satu sama lain. Coba kalo semua di bikin bagus, semua jelek, semua putih, semua hitam, semua bodoh atau semua pintar... pasti ga akan menarik lagi dunia karena semua seragam, monoton, sudah gak ada tantangan. Kalau semua orang bersuara merdu penyanyi gak laku karena semua sudah pintar nyanyi.
READ MORE - Tentang Pertama

Musim Hujan, Jangan Sakit Yaa

Musim hujan seperti sekarang kita mesti jaga diri. Siapkan mantel, payung, makan ga boleh telat, mandi jangan kemalaman, banyak minum air hangat, jangan rakus makan buah kalo-kalo ada ulat yang ga tampak, dll. Wah, dah mirip nenek-nenek aturannya. Soalnya pengalaman sebelumnya saya gampang jatuh sakit kalau musim hujan.Sebenarnya sih ga berat-berat amat, cuma masuk angin. Tapi namanya sakit siapapun pasti ga nyaman.

Masuk angin yang paling parah saya alami tepat setahun lalu. Di tengah malam tiba-tiba perut seperti di remas-remas. Bwahhh.. luar biasa sakitnya. terus muntah-muntah dan seluruh isi lambung keluar dari mulut dengan suara keras. Bluuurrrrr.. kamar yang baru saja di rehab tanpa ampun penuh sampah yang menjijikkan. Saya tak berdaya melangkahkan kaki karena badan sangat lemas dan sekeliling terasa dingin sekali. Tulang belulang dan otot-otot rasanya sudah lepas tak berbekas.

Setelah tak ada tempat bersih yang tersisa saya paksakan tubuh merangkak ke bawah, mencari tempat yang bersih di dapur. Tapi malah tergelepar di depan kamar mandi, sudah ga kuat lagi memindahkan badan. Rasanya sudah jadi cacing yang tak bertulang belakang. "Bapaaaaaak.........", panggil saya mencari pertolongan.

Bapak keluar dan terdengar beliau bilang,"Ooo... masuk angin". Ha??? sakit seberat ini dan rasanya dah mau mati cuma dibilang masuk angin? Adik keluar kamar mendengar kehebohan di luar dan mengajak saya ke rumah sakit. Bonceng motor pun sudah tak kuat. Bisa-bisa malah jatuh di jalan. Kalau naik becak, mana ada becak tengah malam di tengah kampung? Lagi pula kalau di rumah sakit pasti di coblos-coblos jarum. Tidak, lebih baik saya tidur di dapur dari pada tidur di bed rumah sakit yang sempit dan di suntik-suntik. Baru setelah dua hari saya periksa ke Puskesmas, tak perlu di coblos jarum suntik.

Sampai sekarang adik suka ngolok-olok, "Bapaaaaaaaaaakk" dan orang yang dengar pasti tertawa. Dah tua masih nyari bapaknya. Makanya jaga diri itu penting. Mudah sakit di musim hujan dan sakit sangat menyiksa. Makan yang banyak, minum susu (kalau ada), tidak hujan-hujan, tidur yang cukup biar tetap sehat.
READ MORE - Musim Hujan, Jangan Sakit Yaa

Selasa, 20 Januari 2009

Cantikmu, Cantikku atau Cantiknya ???

cantik adalah sebuah ungkapan yang sangat lazim didengarkan dan diucapkan oleh semua orang, namun apa kita tahu sebenarnya cantik itu apa?

menurut kebanyakan dari orang cantik itu ketika seorang gadis memiliki paras yang sempurna, tubuh yang molek, rambut hitam yang terurai indah, tapi benarkan itu cantik ?? mungkin ia mungkin juga tidak !!

ketika kita melihat seorang gadis melintas depan kita sementara sang gadis memiliki paras yang indah dihiasi dengan bibir tipis yang dipoles dengan gincu tak hanya itu sang gadis juga memiliki bentuk tubuh yang semampai dan rambut yang panjang terurai sampai kepundak pasti mata kita akan mengikuti gerakan sang gadis, tak dapat dipungkiri ketika seorang lelaki masih normal ‘yang baca normal gak’ maka itu akan terjadi kecuali seseorang yang benar paham dengan apa cantik itu..

sekarang pertanyaanya kita masuk dimana, apakah kita masuk di ehm..ehm.. atau kegolongan yang ketika melihat seorang gadis lantas menundukkan pandangan, tapi tak usah dibahas sekarang kita kembali pada hakikat cantik itu sendiri.

sebenarnya cantik itu tak dapat dilihat dari segi fisik seseorang namun cantik itu hanya bisa dinilai dengan melihat keimanan seseorang. mungkin ada yang tidak setuju dengan ini tapi memang benar kok! klo cantik itu hanya dilihat dari segi fisik maka celakalah yang beranggapan begitu, ayooo anda masuk gak digolongan orang yang celaka itu??? he..he..he mudah-mudahan tidak! amin... tapi klo masuk he..he..he sepertinya gak apa-apa karena itu hak anda, betul tidak??

tapi sebelum anda memilih golongan mana, kita satukan dulu pandangan kita, oke! kalau cantik berdasarkan fisik maka itu bukan cantik karena cantik itu abadi sifatnya akan dibawa sampai seseorang mati... weits terlalu puitis yah! lanjut... makanya dari awal saya katakan cantik itu hanya bisa dilihat lewat keimanan seseorang karena tak akan pudar dimakan usia dan tak akan hilang seperti halnya dengan fisik ketika umur sudah semakin bertambah tak dapat dipungkiri wajah yang dulu halus lembut kini menjadi berkerut, rambut yang hitam kini mulai memutih, syukur-syukur klo gak rontok he..he..he rontok nie, dan tubuh yang dulunya langsing bak biola kini menjadi ehm gak usah di bilang juga tahukan.

Rasulullah pernah berkata tapi maaf klo gak terlalu benar anda yang betulkan karena saya juga bukan ahli hadist gini katanya; “Perempuan itu dinikahi karena beberapa sebab yang pertama karena kecantikannya, kedua karena keturunannya, ketiga karena hartanya, yang keempat karena keimanannya dan nikahilah perempuan karena keimanannya”, gitu kata Rasulullah ayo mau ikut mana mau ikut Rasulullah atau ikut ehm yang jelasnya itu pilihan. saya tidak bisa memaksa anda untuk memilih salah satunya.

tapi kalau Allah memberikan anda seorang wanita yang sholehah, cantik, keturunannya dari keluarga yang baik-baik dan hartanya banyak kenapa tidak!!! betul gak tapi jangan ngayal yach. he.. he.. he..

jadi terakhir buat anda.......... SELAMAT MEMILIH... (^_^)\/ < - - - Peace


kutulis untuk saudariku yang tetap istiqomah mengenakan apa yang telah dianjurkan oleh agama ini

by. moslem03plp.blogspot.com
READ MORE - Cantikmu, Cantikku atau Cantiknya ???

Minggu, 18 Januari 2009

Sabtu yang Panjang

Hari Sabtu kemarin tanggal 17 Jan 09 adalah hari yang menjemukan. Terasa lama sekali kerjanya. Dari pagi saya sudah tak sabar menunggu sore segera datang. Seperti anak kecil yang tak bisa tidur menunggu emaknya pulang dari Hongkong. Itu karena besok pagi hari Minggu adalah hari libur saya.

Bayangkan saja teman-teman bila bekerja 7 (tujuh!) hari berturut-turut dari pagi sampai petang. Apa ga boring bin garing semua tulang, otot dan otak kita. Jauh-jauh hari sebelumnya saya sudah berencana mau ngisi malam libur ini dengan berlama-lama ngejogrok di kolong warnet. Saya mo berkicau ria sama teman-teman di moeslem channel sambil dengarkan lagu, baca koran, baca blog teman-teman yang udah pinter-pinter dan ngisi blog pink ini.

Jam 16.00 sore saya sudah berbahagia karena pekerjaan tinggal sedikit. Itu artinya tak lama lagi jam kerja akan berakhir dan malam yang saya tunggu-tunggu akan segera tiba. Tapi tiba-tiba... bluuuuurr tamu-tamu bengkel malah pada berdatangan. Wadow, makin gelap malah makin ramai. Alamaaaaakkk... saya sudah pengin cepat-cepat pulang nih bos.

Untunglah berkat kecekatan kerja teman-teman akhirnya semua pekerjaan beres sebelum pukul 17.00 teng. Tentu saja ada beberapa tamu yang harus di tolak. Kalau dituruti bisa-bisa sampai malam kita mandi oli. Alhamdulillah, saya bisa pulang sebelum maghrib. Dan malamnya bisa segera cabut ke warnet.
READ MORE - Sabtu yang Panjang

Zhayyid Nelpon

Kamis, 15 Januari 2009

Habis Isya', treng...treng... hapeku berbunyi dan menyala warna kuning. Terbaca di layar "Zhayyid memanggil." Tanpa berlama-lama kusambar hape yang tergeletak di atas kasur. "Assalamualaykum Zhayyid...", sambutku girang. Tentu saja saya tak bisa menyembunyikan kegembiraan mendapat telpon dari tempat yang sangat jauh. Dan penelponnya sahabat baik.

Zhayyid lalu menanyakan kenapa saya jarang muncul di room. He..he.. malu. Di samping malu juga tak tau harus ngomong apa, juga belum kenal banyak teman. Ya kalo topiknya ngerti ikut bicara, tapi kalo ga ngerti topiknya nyimak saja dari jauh. Maklumlah wong ndeso dan dah lama ga gaul ama bangku sekolah jadi agak tulalit kalo ngikuti omongan teman-teman yang pada pinter.

Suara Zhayyid ngebass sekali. Berat (lho...bukan kontainer kok berat?), berwibawa dan teratur pilihan katanya. Pantas saja teman-teman di moeslem menyebut beliau ketua suku. Mungkin kalau mendaftar jadi host tv atau radio banyak keterimanya. Bla...bla...bla...selama 18 menit 8 detik kami berbincang dan saling menanyakan kabar.

Terimakasih sahabatku di ujung barat Indonesia sana
READ MORE - Zhayyid Nelpon

Mereka Keluar Dari Persembunyian

Kaus-kaus dalam itu sudah keluar dari persembunyiannya. Diimami oleh para artis sinetron dan model video klip serta para presenter gossip di tv. Tanpa berpanjang waktu langsung dimakmumi gadis-gadis penikmat hiburan pop.

Kaus dalam, entah namanya tank top, singlet atau u can see sudah dipamerkan gadis-gadis yang mengaku modern di tempat umum. Baju buntung minimalis berbahan kaus yang tentu saja full pressed body. Tanpa risih mereka berjalan di mall, di swalayan,di jalanan, dan juga di bengkel tempat saya kerja. Sementara para pria menatap dengan mata melotot penuh.... Orang dewasa yang normal pasti ngiler disuguhi perhiasan yang segar dan mengundang.

Hai gadis, taukah kamu kalau yang kamu kenakan itu mungkin membuatmu bangga, tapi di sisi lain juga membahayakan keselamatan orang lain? Di koran, di sergap, di patroli sering kita dengar anak kecil dinodai ABG, kakek-kakek, bapak tiri, atau siapapun yang tak berhati. Orang-orang akil balig itu tak bisa menahan diri dan melampiaskan nafsunya ke anak kecil yang lemah.

Baju dalam mestinya dipakai sebagai daleman biar keringat kita terserap dulu ke pelapis sebelum membekas di baju luar. Juga melindungi kita biar ga masuk angin. Kalau mau pamer perlihatkan saja pada suamimu di dalam rumah, bukan pada setiap orang di jalanan. Ada baiknya kalau pake baju baca dulu basmallah. Jadi pake baju pun diniati untuk mencari ridho Allah, bukan sekedar riya'.
READ MORE - Mereka Keluar Dari Persembunyian

Sabtu, 17 Januari 2009

Dari Mereka Saya Belajar

"Mimpi Ada Untuk di Wujudkan", entah di mana saya pernah membaca tulisan yang manis itu. Di film mana? atau koran apa? Saya tak begitu ingat sumbernya (please teman-teman yang tau, ingatkan saya dari mana kalimat provokatif itu berasal). Tapi kalimat itu benar-benar nempel di otak. Dan di telinga rasanya selalu terngiang-ngiang.

Ku anggap kerja ini adalah sekolahku, madrasahku, padepokanku. Saya belajar kerja keras, disiplin, menghargai orang dan menghargai setiap rupiah yang masuk dan keluar. Di bengkel inilah saya bertemu banyak orang, mulai pengemis sampai selebritis yang wajahnya sering nongol di televisi dan koran. Juga bertemu sama orang yang tak pernah sekolah sampai orang yang gelarnya berderet-deret. Dari orang gila yang bajunya compang-camping sampai para eksekutif yang bajunya halus dan pasti mahal. Juga bertemu dengan orang biasa yang dermawan sampai profesor kaya yang kikir dan penuh perhitungan.

Bagi saya mereka semua orang penting. Mereka memberi inspirasi yang tak bisa saya dapatkan di sekolah mana pun. Memang pekerjaan saya ini tak seberapa besar nilai rupiah yang di berikan buat para karyawannya. Tapi ilmu yang bisa di pelajari luar biasa banyaknya. Inilah beberapa hal penting yang saya dapatkan dari beliau semua :
  1. Selalu rendah hati dan mau menyapa duluan.
  2. Selalu tersenyum dengan tulus.
  3. Kerja keras, syukur kalau bisa kerja smart
  4. Gak usah punya malu kalau mau sukses.Muka harus tebal tuh kalau mau punya duit.
  5. Soalnya dunia ternyata kejam sama orang yang tak berduit.
  6. Jangan pelit buat sedekah. Kebahagiaan bukan karena kita menerima. Kebahagiaan yang lebih besar kita dapatkan bila bisa memberi (Lagi-lagi saya lupa untuk mengingat sumber kalimat bijak ini)
READ MORE - Dari Mereka Saya Belajar

Rabu, 14 Januari 2009

jangan takut ketika ditinggalkan
jangan takut ketika engkau sendiri
saat ditinggalkan jadikan itu pelajaran
saat sendiri jadikan itu renungan

mencintai bukan dari fisik
mencintai bukan dari harta
mencintai bukan dari keturunan
ketika mencintai, cintailah imannya

sosok anggun nan menawan
melintasi bagaikan bidadari
tak satupun tangan menjamah
ibarat sosok yang sangat suci

bersabar dalam penantian
hanya doa yang terucap
membungkam suara bising dunia
menghilangkan rasa cinta dunia

jangan takut akan kesendirian
ingatlah selalu
dan bergembiralah
ada Allah yang setia menemani
READ MORE -

yang terlupakan

heran !!! aku heran melihat manusia sekarang ini ! tak tahu apa yang ada didalam benak dan pikirannya ? apakah mereka sengaja melupakan ataukah mereka benar-benar lupa ? sekarang ini manusia tak mampu lagi melihat keindahan dari sosok seseorang terkadang mereka hanya melihat dan mendengar seketika itu mereka langsung memberikan penilaian tanpa tahu siapa yang ia telah nilai!

mungkinkah itu memang sudah takdir seorang manusia?? namun menurut saya itu hanya sebuah kelalaian saja, ketika saat ini orang-orang ditanya tentang salah seorang sosok manusia yang lain maka dengan gamblang ia langsung menceritakan semua apa yang diketahui dari orang itu mulai dari plus sampai kepada minusnya yang terkadang tak pantas diucapkan!

namun ketika manusia diminta untuk menilai dirinya sendiri terkadang mereka bingung dan tak tahu siapa diri mereka! bukankah lebih baik ketika mengenal diri kita terlebih dahulu sebelum kita mengenal orang lain agar kita bisa menempatkan diri kita dan bisa mengerti apa yang orang lain sedang rasakan.

mengenal diri sendiri itulah hal yang terkadang terlupakan untuk kita lakukan bukankah orang yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhannya?? Walahualam.
READ MORE - yang terlupakan

Jumat, 09 Januari 2009

Mengapa Berkawan Dengan Angin?

Teman, harta terindah dalam hidup yang hanya sebentar di dunia fana ini. Tapi teman tak selamanya berkawan dengan kita. Ada saatnya dia meninggalkan kita. Dan dengan sadar ataupun tak sadar kita pasti meninggalkan teman.

Tak usah sedih berkepanjangan bila ditinggalkan teman. Ada angin yang tiap saat mau berkawan dengan kita. Di manapun, dalam situasi apapun, angin selalu ada untuk memberi hembusan yang indah ke dalam jiwa kita.

Saat libur orang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk pergi ke pantai atau pegunungan demi mendapatkan hembusan angin yang lembut. Saat habis hujan pun angin terasa lumer menyentuh pori-pori kulit kita, menyapa hati kita dengan ramah dan menebar wangi. Jadi jangan anggap sebatas manusia saja kawan kita.
READ MORE - Mengapa Berkawan Dengan Angin?

Manula (Miskin), Siapa Peduli?

Sore, simpang empat Ngabean Yogya
Trffic light menyala hijau. Semua bergegas menginjak pedal gas. Apalagi saya yang ada di antrean belakang, cepat-cepat melaju berlomba dengan lampu bangjo yang sesaat lagi berganti merah. Tapi saat berusaha melaju itulah, bus di depan malah melambat. Tentu semua yang ada di belakangnya jadi ngerem mendadak. Semua makhluk yang punya sirine berlomba meraung karena hasrat untuk ngebut tak kesampaian.

Tepat menjelang zebra cross lampu menyala merah. Saya berhenti. Terlihat bus kota tadi mendahului becak yang berjalan tertatih-tatih di kayuh bapak tua. Rupanya becak itulah yang bikin bus melambat dan berefek domino kepada pengendara lain.

Bapak tua dan becaknya. Inikah yang bikin Bapak-bapak pengendali teritori kota gerah dengan keberadaan becak dan berusaha menghapusnya dari jalan-jalan utama? Kalau saya naik mobil Fortuner yang mahal, gagah dan sangat nyaman buat ngebut tentu saya pun gerah sama becak. Untunglah saya cuma naik supra fit dan sudah merasakan susahnya jadi orang miskin. Jadi bisa bersabar sedikit.

Siapapun tentu tak ingin jadi pengayuh becak (untuk eRsy| : becak adalah sepeda yang boncengannya di depan). Profesi itu jadi pilihan terakhir saat mencari rezeki dengan cara halal begitu sulit. Jadi kalau sudah tua masih bekerja mengayuh becak tentu sudah benar-benar kepepet. Tapi kalau gak kerja mau makan apa? Emang ada yang mau ngasih makan? Mimpi kaleeeeee...

Jadi buat para pembuat keputusan mbok bikin jaminan sosial buat para manula yang penghidupannya belum beruntung. Lha kalau buat orang kecil saja kikir jangan harap Tuan dan Nyonya bisa ngebut di jalan. "Cek...ecek...ecek..." ada pengamen. Kalau gak di kasih kegores tuh mobil bagus. "Priiittt...prittt... " cuma beli bakso setengah menit di pinggir jalan kok ya dimintai uang parkir. Mo malak ato ngatur parkir nih? "Sreettt... sreetttt" ada bocah beraksi ngelap body. Maunya sih membersihkan debu. Padahal... aduh maaaakkkk... catnya jadi barut-barut tauu'??!!!

Manula yang penuh keterbatasan dalam fisik maupun ekonomi, mereka masih punya tanggungan keluarga yang harus di kasih makan. Mereka bukan tontonan di tengah gemerlap kota. Kemiskinan bukan saja tak enak bagi penyandangnya. Tapi juga bisa merugikan orang lain. (Weleh-welehhh... Bang Napi bangetS)
READ MORE - Manula (Miskin), Siapa Peduli?

Patah Hati

Patah Hati

Hari ini dan hari-hari selanjutnya pastia ia tertawa terbahak-bahak melihat kekalahanku. Si pecundang ini nangis sampai berdarah-darah merasakan sakit yang amat dalam. Hati ini luka tersayat-sayat, tercabik-cabik seperti abon.

Maka harusnya tak perlu lagi mengirim pesan-pesan pendek buat dia. Lebih mulia bila pulsa itu berkurang untuk nelpon dan kirim pesan pendek ke teman-teman lain. Tapi tetap saja si bodoh ini selalu dan selalui kirim pesan pendek meski tak pernah berbalas. Ooooohhh....... Tuti kirim pesan kepada batu.

Semua salah saya....karena tak pernah berpikir panjang sebelum bertindak dan berucap.
READ MORE - Patah Hati

Minggu, 04 Januari 2009

Miswar, Sahabat Baru

Miswar, dialah orang yang bikin blog ini. Sudah lama saya ingin punya blog tapi gak pernah berusaha untuk belajar mendapatkannya. Hicks, menjijikkan sekali cuma nato. Bicara doang gak ada usaha. Di tahun baru ini tiba-tiba muncul seorang makhluk Tuhan paling sexi (otak dan hatinya) yang nyambung saat di ajak bicara. Ia satu sahabat dari sekian puluh sahabat baik di channel moeslem. Ia ajari saya bikin blog, dan ga sekedar ngajari malah blog jelek hand made saya di gantinya dengan halaman yang jauh lebih baik dan pantas di lihat.

Hayo teman-teman siapa yang mo masuk surga, kira-kira mungkin seperti inilah surga kita. Sejuk karena berwarna hijau lumut, romantis dengan warna pinknya dan banyak bunga teratai. Belum lagi ada salju2 yang turun sepanjang waktu, hiiii... nyessss bener.

Makasih Miswar, juga para sahabat di channel moeslem. Inilah hadiah terindah buat saya di tahun baru 2009.
READ MORE -

Kamis, 01 Januari 2009

alhamdulillah

akhirnya blog ana jadi juga......... ^_^
READ MORE - alhamdulillah