Jumat, 09 Januari 2009

Patah Hati

Patah Hati

Hari ini dan hari-hari selanjutnya pastia ia tertawa terbahak-bahak melihat kekalahanku. Si pecundang ini nangis sampai berdarah-darah merasakan sakit yang amat dalam. Hati ini luka tersayat-sayat, tercabik-cabik seperti abon.

Maka harusnya tak perlu lagi mengirim pesan-pesan pendek buat dia. Lebih mulia bila pulsa itu berkurang untuk nelpon dan kirim pesan pendek ke teman-teman lain. Tapi tetap saja si bodoh ini selalu dan selalui kirim pesan pendek meski tak pernah berbalas. Ooooohhh....... Tuti kirim pesan kepada batu.

Semua salah saya....karena tak pernah berpikir panjang sebelum bertindak dan berucap.

0 komentar:

Posting Komentar