Rabu, 11 Maret 2009

Tangisku Untukmu, Dek

Pratama, adekku di online itu pamit. Lama sekali kami tak omong2 bareng, tiba2 saat ketemu ia bilang kalo mau pergi. Pergi seumur2 katanya. Lama sekali tak bicara, dan ketemu2 cuma bilang kalo mo pisahan, hicks. Sejelasnya ia bilang kalo sudah keterima jadi pns dan mulai bertugas besok 1 April 2009. Di tempatkan di pelosok yang belum tentu ada jaringan internetnya.

Aku menangis. Sampe rumah pun masih menangis. Sedih tak bisa ditahan. Air mata membanjir, tak bisa dibendung. Bukan itu saja, malas makan pun jadi kumat. Pas malamnya ada sayur yang ada buah asamnya perutku melilit-lilit, agak perih. Aku shock. Kakak sedih dek, tak bisa lagi omong2 bareng. Tak bisa lagi dengerin suaramu yang bagus saat nge dj.

Saat aku bete di bengkel kusempatkan nyuri2 waktu ke warnet sebelah buat ketemu dia. Dia memberi spirit dan kekuatan. Saat adekku itu nge dj, saya ketik tulisan2 konyol dan dia membacanya di deoan mike. Seolah2 aku dah spt copy writer saja. Itulah yang bikin persahabatan itu awet. Tak ada tendensi apa2. Tak ada kejelekan / niat buruk apapun. Semua ngalir begitu saja. Oh indahnya persahabatan ini, tapi tiba2 saja ia mau meninggalkan saya. Serasa tak rela saja ia pergi.

TAPI AKU JUGA BANGGA

Adekku, sahabatku itu adalah pekerja keras yg ulet. Tinggal di dekat pantai, korban tsunami, anak bungsu dari 5 saudara tapi tidak manja. Ku tebak pasti ia pintar nyelam karena rumahnya dekat pantai. Ternyata betul, cuma sayang sekarang telinganya sakit kalo nyelam. Wuihhhh... keren ya.. diving.

Ia harus berjalan selama sejam naik motor untuk bisa sampe kantornya di kota. Jam setengah delapan sudah stand by di kantor. Akupun jadi termotivasi untuk tidak telat juga kalo kerja. Jam setengah lima sore baru mo siap2 untuk pulang. Jam kerjanya mirip saya khan? hehehe. Seharian penuh ia bekerja dan selalu tertib.

Tugasnya di LSM sebagai satu2nya kaum adam yang masih single di antara para nyonya membuatnya sering dapat tugas ke mana2. Seluruh pelosok negeri sudah di singgahi. Sampe2 sering saya kira ia sudah tugas ke luar negeri (antah berantah) kalo lama tak tau kabarnya.

Pernah saat saya sakit dan mengadu(h) padanya lewat pesan pendek, malamnya ia telppon. Mau tau ucapan pertamanya? Pratama : Kakak, tadi siang kenapa ? Apa gak gila tuh. Perhatiannya pada kakak tua dudul ini teramat besar. Dan lebih hebatnya ia nelpon itu saat lagi tugas di Brastagi, Sumut. Oooohh, lagi sibuk pun ia masih sempat ada waktu buat tuti. Maka bila ia hilang apa iya saya besok dapat punya obat saat bete pas di bengkel?

Aku bangga padamu dek. Kerja kerasmu selama ini berbuah manis. Dah jadi pns, tak perlu lagi kerja keras dari subuh sampe senja. Moga engkau kerasan di tempat baru. Moga juga segera ketemu jodoh. Muga sukses ya.. Kalo engkau bahagia kakak juga bahagia.

Tapi ohh my God, beratnya menghadapi perpisahan. Aku masih menangis nih pas ngetik sekalipun. Dekkkkkkk.. kita tetap sahabatan ya walau jarak makin jauh.

0 komentar:

Posting Komentar