Kamis, 23 April 2009

Dikatain Serem

Ini satu kata yang cukup serem : Sarkem. Singkatan dari Pasar Kembang. Nama tempat di tengah kota yang bikin bulu kuduk merinding. Itu tempat para umat jahiliyah modern di kota Yogya membisniskan kehormatannya. Penjual dapat uang, pembeli dapat kesenangan. Bonusnya: dua2nya dapat penyakit dan azab. Bonusnya lebih besar dari nilai transaksinya khan?

Kata sarkem tak pantas di ucapkan oleh manusia kebanyakan. Kalo mo nyebut itu cukup bilang selatan stasiun Tugu, semua sudah paham. Ato nama panjangnya, tak usah di singkat.

Waktu ke Solo hari Minggu kemaren Asih ternyata tak ngajak kerabat kami yang baik. Kukira Asih sudah ngomong dan mereka ada uzur jadi tak ikut. Saya kaget waktu mereka bilang tak di omongin.

Rabu pagi, Asih teriak2 apakah saya cium bau wangi. Tidak ada bau apa2. Trus ia sodorkan botol lotion.

Adek : Ini loh yang bikin wangi

Me : Kek gitu wangi

Adek : Yeeeeeeeee.. aku pake ini di bilang bau sarkem

Me : Astaghfirullah..

Adek : Lah kuatku baru beli ini

Me : Qeqeqeqeq...


Akhirnya kami ketawa bareng. Menertawakan kedudulan kami. Lotion pasaran, harganya murah meriah. Sebetulnya merknya sudah nasional. Yang bikin juga pabrik besar di ibu kota negara. Tapi untuk ukuran orang high level tentu merk pasaran ga masuk dalam daftar belanjaan. Malah di bilang aroma Sarkem.

Sekarang ketahuan deh kenapa adek tak ngajak famili itu ke luar kota. Rupanya ia punya jurus sendiri untuk membalas kekesalan hatinya.

0 komentar:

Posting Komentar