Kamis, 03 September 2009

Subuhan

Jumat. 4 September 2009

Memasuki hari ke 16 Bulan suci Romadlon

Subuhan. Alhamdulillah...bisa datang ke masjid buat sholat berjamaah. Semoga malaikat tidak terhenyak melihat kehadiran saya di serambi rumah Allah (yang dalam buat kaum Adam soalnya). Tumben...datang ke masjid.

Habis imsya' tadi cepat2 gosok gigi, wudlu, terus ke masjid. Sampai masjid masih azan. Belum banyak yang datang. Jadi masih bisa menikmati keheningan "surga". Dan bebas milih tempat, masih banyak yang kosong. Dan biar gak di lompat-lompati orang baiknya ambil tempat yang depan saja.

Malaikat : Datang ke masjid sekali aja pamer. Sok banget kau tut.

Setan : Awas ya sekarang kau boleh rajin, besok ku ikat lagi kakimu.

Me : Na'am. Kalian berdua benar. Kadang mihak malaikat, kadang setan juga.


Sholat subuh jamaah ternyata bikin hati tenang ya. Hiks...ini kalo lagi nyadar. Kalo lagi kumat ya enakan...ngorok.

Habis sholat ada ceramah. Yang ngisi ceramah masih muda, berjenggot, mukanya hitam tapi bersih bercahaya. Berbaju lurik merah marun lengan panjang. Akhir2 ini makin banyak anak muda berjenggot ya. Pasti orang kafir kesal lihat orang muda makin banyak yang bangga dengan identitas islamnya. Berjenggot, berjilbab, muka yang bersinar karena air wudlu. Dan yang lebih penting adalah substansinya: tidak narkoba, tidak kriminal, tidak ugal-ugalan.

Inilah inti ceramah beliau:

1. Sholat subuh berjamaah itu pahalanya = sholat sepanjang malam.
2. Tidak berterimakasih kepada Allah bila tidak mau berterimakasih kepada manusia.
3. Amalan manusia yang dicintai Allah setelah sholat fardlu adalah membahagiakan
orang lain.

Begitulah isi ceramah subuh yang singkat namun padat berisi pagi itu. Beruntung saya bisa mendengar petuah bagus itu. Tapi mestinya lebih bagus lagi bila bisa mengamalkan sedikit demi sedikit.

0 komentar:

Posting Komentar