Jumat, 16 Oktober 2009

NyeseLLLLLLLLLLLL

Berteman sama M adalah penyesalan terbesar dalam hidup tahun ini. Mau2nya telpon2an sama dia, bercakap2 tiada henti. Pagi, siang, sore, malam. Tak ada manfaatnya. Hanya buang2 waktu dan pulsa. Yang di dapat hanya sakit hati plus malu sdama teman2.

Ia seperti balon. Tampak warna-warni, indah dan menarik. Ilmu agamanya luas, ngaji murottalnya bagus, kepeduliannya ok. Tapi itu hanya kamuflase buat ngancurin orang.

Untung saja saya ga pernah nuruti omongan dia untuk upload poto di blog ini. Sudah kommit pada diri sendiri bahwa wajah ini bukan untuk di pajang2 di layar publik. Untuk liat poto orang pun saya tak tertarik. Maklum aja tiap hari yg di lihat orang cakep dan wangi. Sudah bosan lihat wajah orang. Wajah toh tidak identik dengan tabiat seseorang. Banyak orang berwajah menarik ternyata korup. Banyak juga yg berwajah jelek tapi hatinya bak mutiara. Jadi bagi saya apalah artinya sebuah poto.

Kembali ke tema ...xixixixi

Saat balon2 itu sudah membumbung tinggi, tiba2 tertusuk jarum. Meletus. Suaranya bikin jantung rontok. Ledakannya mengoyak telinga dan hati. Serpihannya mengotori tanah. Tak ada lagi keindahan yg bisa di pamerkan.

Saya benci M. Ia bukan muslim yg baik. "Seorang muslim adalah jika orang lain selamat dari gangguan lidahnya" ---> Hadist Riwayat Ibnu Majah & Hakim.

Ia sudah menipu dan mencelakai saya.

Baiklah, lupakan saja M. Anggap saja ia sudah mati. Sudah berkalang tanah bersama batu nisan di atasnya. Ada ato tidak, saya tak perlu lagi peduli dengan keberadaannya.

Dalam rubrik konsul jiwa di koran, DR Inu bilang kalo mo maafin orang itu anggap saja dia punya hutang sama kita. Kita relakan saja hutang itu tak terbayar. Biar aman kita sobek saja surat hutangnya. Jadi tak ada lagi yang perlu di ingat2.

Ooooohhh... benar sekali dr Inu. Semua harus di buang jauh ke laut. Ga ada lagi alasan buat inget2 kedudulan M. Mo matek apa hidup, ga urusan.

0 komentar:

Posting Komentar